Tentang Kami

Mungkin sahabat perlu mengetahui, bahwa dari pengalaman ini pula yang menghantarkan kami hingga sampai pada titik memunculkan ide perubahan. Ide yang menjadikan perubahan paradigma mendasar serta menyeluruh dalam kehidupan kami hari ini dan untuk hari esok. Pengalaman adalah titik awal kebangkitan perubahan dalam kehidupan kami dan kegiatan usaha kami. Upaya pencarian dan perenungan serta penghayatan yang melahirkan kesadaran diri, yakni tentang sebuah jawaban atas pertanyaan yang jarang ditanyakan kepada banyak orang. Yakni tiga simpul besar pertanyaan tetang keberadaan manusia dimuka bumi ini : 1) Dari mana keberadaan manusia berasal? 2) Untuk apa manusia berada dimuka bumi ini? Dan 3) Akan kemana manusia setelah berakhirnya kehidupan dunia ini?

Bukan karena kami tidak pernah melakukan kesalahan dan kekeliruan. Karena pengalaman melakukan kesalahan dan kekeliruan itulah menjadikan lahirnya satu pemikiran dan kesadaran, bahwa terdapatnya paradigma keliru selama ini, yang menjadikan timbulnya kesalahan demi kesalahan dalam proses perjalanan kehidupan kami. Manusia itu diciptakan dengan fitrahnya manusia dan menjalankan kehidupan ini juga semestinya sesuai fitrahnya manusia.  Dalam setiap perjalanan akan didapati petunjuk arah. Petunjuk yang mengantarkan kita tepat sampai pada tujuan yang benar. Mengikuti petunjuk arah merupakan hal fitrah sebagai manusia yang memiliki keterbatasan melihat dengan jarak yang sangat jauh dan bahkan tidak tampak dihadapan kita. Demikian halnya perjalanan hidup manusia yang secara fitrah sudah dibimbing dan diarahkan dengan petunjuk arah jalan kehidupan yang benar. Tujuanya supaya manusia tetap pada fitrahnya yang baik dan berakhir dalam kehidupan yang baik. Jalan fitrah adalah jalan kepada kemudahan dan kemuliaan, sedang jalan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia adalah jalan yang menjadikan manusia tersesat dan menemui berbagai kesulitan dalam kehidupannya.

Manusia telah diciptakan oleh Sang PenciptaNYA dengan keadaan yang sempurna. Telah ada padanya kadar penciptaan yang sempurna dengan dilengkapai instrumen yang tercangih berupa akal. Instrumen terjanggih tersebut telah dilengkapi pula panduan operasional yang merupakan petunjuk arah jalan kehidupan yang benar. Petunjuk arah yang merupakan panduan hidup bagi manusia. Menjadikannya sebagai landasan bagi akal pada saat memerankan fungsinya, yaitu mengolah fakta yang terindra dengan mengaitkannya kepada petunjuk yang telah tersimpan sebelumnya didalam memori otak. Petunjuk arah yang benar akan menghasilkan tujuan yang benar, demikian pula sebaliknya. Untuk itu menjadi mutlak menggunakan petunjuk arah yang sumber kebenarannya adalah haqiqi. Sumber petunjuk yang haqiqi adalah sumber yang berasal dari wahyu (firman Allaah subhanahu Wa Ta’alla). Sedangkan sumber petunjuk yang dihasilkan dari kecerdasan manusia pastilah bersifat relative dan sangat subyektif. Sehingga sumber petunjuk yang berasal dari kecerdasan manusia tidak akan bisa mencapai kebenaran yang haqiqi. Untuk itulah diperlukan pemahaman benar dalam pemilihan sumber petunjuk tersebut.

Sumber petunjuk yang kebenarannya haqiqi saja yang menjadikan akal mampu menyimpulkan dan menetapkan keputusan benar secara mendasar sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri. Bila mana proses berpikir manusia tidak dilandaskan kepada sumber kebenaran haqiqi, maka kesimpulan dan keputusannya dapat menjadikannya titik tolak perbuatan manusia keluar dari fitra manusia. Karenanya hasil  yang didapat adalah terjadinya penyimpangan pemikiran dan prilaku manusia dari fitrahnya. Walhasil akan memunculkan kekacauan dalam kehidupan dirinya serta berdampak buruk pula bagi kehidupan mahluk lainnya.

Menjalankan proses kehidupan berdasar keputusan yang dihasilkan dari proses berpikir benar yang haqiqi adalah suatu keharusan secara mendasar serta menyeluruh, bukan saja kepada urusan interaksi pribadi manusia dengan Sang PenciptaNYA, melainkan meliputi interaksi manusia dengan dirinya sendiri dan manusia dengan lingkungan hidup lainnya. Karenanya tidak terlepas dalam melakukan sebuah aktivitas didunia bisnis. Sumber haqiqi digunakan sebagai landasab dalam setiap tahapan penetapan langkah-langkah kesuksesan bisnisnnya. Menetapkan dan menjalankan aktivitas bisnis bukan sekedar berbicara tentang untung dan rugi, akan tetapi urusan halal dan haram yang mendasari kegiatan bisnisnya. Aktivitas bisnis bukan semata berpikir kegiatan yang berjalan di kehidupan dunia, akan tetapi menjadikan bisnis adalah urusan kehidupan akhir setalah tidak adanya kehidupan dunia, yaitu berkaitan dengan urusan berakhir akan masuk Sorga atau masuk Neraka.