INILAH PEMATIK KENAPA ANDA MENULIS

By : Amir MH

Tahukah Anda bahwa aktivitas menulis memberikan dampak positif bagi penulisnya baik secara Kesehatan fisik, kesehatan mental,  kesejahteraan emosional, peningkatan kognitif, kepekaan sosial, maupun kesadaran sepiritual yang tinggi. Sedangkan tulisan sebagai hasil karya penulis akan memberikan potensi dampak yang berbeda – beda. Tergantung dari penulis itu sendiri apa yang menjadikan dorongan kuat dirinya menulis. Aktivitas menulis merupakan perbuatan yang memiliki sifat netral. Bagi seorang muslim aktivitas menulis akan memiliki nilai baik dan buruk tergantung kepada dua kriteria  disaat melakukan aktivitas menulis. Bila aktivitas menulis tersebut didasakan kepada niat mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta’alla dan dikerjakan dengan mengikuti kaidah-kaidah syareat Islam, InsyaAllah aktivitas tersebut tergolong perbuatan ma’ruf dan membuahkan pahala. Diantaranya aktivitas menulis yang digunakan sebagai wasilah dakwah pencerahan kepada umat. Akan tetapi apabila aktivitas menuslis tidak mengikuti dua kriteria diatas, maka aktivitas menulisnya  tergolong perbuatan mungkar. Dengan demikian aktivitas menulis yang mengikuti kaidah syareat Islam dan nilai yang dituju dari tulisan tersebut adalah dakwah, InsyaAllah menjadikan penulis telah memenuhi perintah kewajiban dakwah sebagai mana telah ditulisakan dalam 6 tips menggugah semangat dakwah melalui tulisan sebelumnya.

Pada tiap-tiap aktivitas menulis memiliki sasaran atau nilai dari perbuatan yang ingin diraih dari hasil tulisannya tersebut. Nilai perbuatan dari aktivitas menulis bisa masuk dalam katagori ruhiah (akhirat), insaniah (kemanusiaan) dan madiah (materi). Hal tersebut sangat tergantung pada diri penulis itu sendiri. Sedangkan segementasi penulisan merupakan pilihan ideal target audien yang ingin dituju. Hal itu bisa diperhatikan dari  beragamnya tulisan yang ada di media informasi. Dari begitu banyaknya  segmen tulisan, penulis memiliki ketertarikan kepada segmen yang membahas permasalahan ekonomi umat Islam. Dari bahasan ekonomi umat Islam, penulis lebih mengerucut kepada tulisan – tulisan yang membahas manajemen sistem bisnis syariah. Namun yang menjadi masalah kenapa mesti memilih tulisan pada segmen itu? Apakah masih relevan dengan perkembangan era modern 5.0 ? Apakah mungkin manajemen sistem bisinis syariah dapat diterapkan? Apakah akan nyambung dengan kondisi ekonomi umat islam saat ini? Dan masih banyak pertanyaan – pertanyaan berikutnya yang berkaitan dengan segmen tersebut. Untuk itu beberapa pematik kenapa akan penulis sampaikan dan semoga bisa diterima :

Pertama, phenomena kesadaran umat untuk Kembali kepada ketaatan syareat Islam, termasuk bagaimana membangun dan mengembangkan bisnis sesuai dengan kaidah – kaidah syareat Islam. Keadaan yang semacam ini adalah kondisi yang baik. Kemajuan pemahaman umat Islam mulai mengarahkan pandangannya dan melakukan koreksi dari aktivitas bisnis yang dijalankan. Apakah sudah ada kesesuaian  dengan ketentuan syareat Islam atau belum? Dengan keadaan yang demikian menjadi tantangan untuk megambil peran bagian dari agen perubahan dan kebangkitan umat ini. Keadaan ini juga menjadi alasan kuat bagi penulis untuk menghadirkan tulisan – tulisan  yang senantiasa ditunggu dan dibutuhkan oleh pelaku bisnis muslim.

Kedua, keterbatasan tulisan yang memuat informasi pengelolaan bisnis dengan standar manajemen bisnis syariah. Fakta umum dapat mudah dijumpai mayoritas pengelolaan sistem manajemen bisnis umat Islam masih mengadopsi konsep ekonomi sekuler kapitalis. Hal ini menjadi peluang besar bagi penulis untuk menyuguhkan karya tulisan guna mengisi segmen pengelolaan bisnis secara Islam. Kesempatan emas tidak akan disia-siakan oleh penulis untuk menjadi alasan kuat hadir dalam tulisan – tulisan yang mengajak halayak umat Islam menuju perubahan mendasar (haqiqi) dan menyeluruh dalam pengelolaan bisnis Islam.

Ketiga, masih langkanya tulisan yang memuat informasi pengelolaan manajemen bisnis Islami. Bisnis bukan sekedar untung dan rugi, akan tetapi bisnis menyangkut perkara sorga dan neraka.Tumbuhnya pemahaman umat Islam, bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Allah menuntut terbangunnya kesadaran individu dan masyarakat untuk terikat kepada hukum syara (Hukum Islam), termasuk didalamnya adalah pengelolaan bisnis secara Islam. Ketaatan terhadap aturan Allah dan RasulNYA menjadi standar benar dan salahnya perbuatan dalam pengelolaan aktivitas usaha. Perbuatan yang sesuai dengan aturan Allah dan RasulNYA akan membuahkan pahala serta menghantarkannya pelakunya masuk ke Sorga. Demikian sebaliknya, perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan Allaah dan RasulNYA membuahkan dosa serta menghantarkan pelakunya masuk ke Neraka.

Keterbatasan jumlah artikel atau opini yang menuliskan pengelolaan bisnis Islam, menjadi salah satu penghambat kurang populernya pengelolaan manajemen bisnis Islam. Sementara tulisan yang memberikan informasi pengelolaan bisnis non Islami sangatlah mudah dijumpai. Dampak yang ditimbulkan adalah kurang berimbangnya informasi yang dihadirkan, menjadikan para pelaku bisnis menganggap bahwa aktivitas pengelolaan bisnis yang dijalankan sudah benar. Bila mana para pelaku bisnis umat Islam kurang memperoleh informasi, menjadi potensi besar berlangsungnya kemaksiatan dalam dunia bisnis yang dijalankan. Kondisi ini menjadi tantangan dan sekaligus dorongan kuat bagi penulis untuk menghadirkan tulisan – tulisan berkaitan manajemen bisnis Islam. Mengajak umat untuk mengehentikan aktivitas pengelolaan bisnis yang tidak sesuai aturan Allah dan RasulNYA,  serta kembali kepada pengelolaan bisnis yang benar menurut Islam. Disisi lain tulisan-tulisan yang dihadirkan bisa menjadi alat penyeimbang di media informasi.

Keempat, menulis merupakan sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki  setiap insan merupakan bagian dari ilmu. Akan tetapi bila mana pengetahuan dan pengalaman tersebut tidak diikat dengan tulisan, maka ilmu akan menguap dan leyap tidak memberikan manfaat kepada orang lain. Berbeda halnya bila pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kemudian dituangkan dalam tulisan, kemudian disampaikan melalui media informasi, InsyaAllaah tulisan tersebut akan dibaca oleh orang lain, lebih-lebih bila seserorang yang membacanya kemudian mengamalkanya, InsyaAllah tulisan tersebut akan menjadi amal jariyah bagi penulisnya. Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata “llmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya, Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat, Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja” Demikian pentingnya menulis ilmu yang telah diperoleh supaya tidak lekang oleh waktu. Ilmu senantiasa ada dan bekembang sejalan dengan perkembangan akal manusia. Untuk itu menjadi dorongan kuat bagi penulis untuk senantiasa menulis dan menjadikan tulisan sebagai sarana mengikat ilmu.

Kelima, tulisan menunjukan identitas penulisnya. Bila ada seseorang yang membuat tulisan kemudian tulisan tersebut disampaikan melalui sarana media informasi, hal tersebut merupakan wujud penampakan sikap dari penulis terhadap satu keadaan yang sedang berlangsung. Sebagai contoh bila mana terdapat satu phenomena dimasyarakat yang menjadikan bisnis multi level marketing sebagai wasilah mencari rizki, sedangkan sistem bisnis tersebut adalah bathil menurut hukum syareat Islam, maka penulis akan memberikan gambaran – gambaran kebathilan apa yang terdapat sistem bisnis multi level marketing tersebut berdasarkan nash-nash yang kuat. Dari tulisan tersebut setidaknya telah menunjukan pandangan sikap dari penulis berkaitan dengan phenomena yang sedang terjadi di masyarakat, sekalipun pandangan sikap tersebut belum tentu diterima oleh sebagian masyarakat lainnya.

Keenam, menulis merupakan sarana optimasi potensi bagi penulisnya. Penulis meyakini bahwa setiap insan  pasti bisa menulis, terkecuali bagi mereka yang mengalami keterbatasan. Bagi insan penulis sangat menyadari dalam menulis pastinya muncul tantangan tersendiri. Tantangan tersebut diantaranya adalah tuntutan dari diri sendiri dan para pembaca untuk menghadirkan karya tulisan yang bermutu, bermanfaat, mudah difahami dan menjadikan pembacanya merasa memperoleh manfaat dari tulisan tersebut. Tantangan – tantangan tersebut sejatinya menjadikan penulis tidak bisa berdiam diri. Penulis harus berupaya secara terus menerus memunculkan ide-ide  tulisan yang baru, kebutuhan memperbanyak pembedaharaan kosa-kata, kebutuhan memberbanyak literasi, tuntutan untuk memperbanyak hadir dalam majlis ilmu, tuntutan terus-menerus menulis untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan dan masih banyak tantangan lainnya. Dengan demikian secara tidak disadari semakin hari buah karya tulisannya semakin banyak, tulisannya semakin berkualitas dan waktu – waktu yang dimilikinya senantiasa memiliki makna postif dan produktif.

Demikian enam dari berbagai macam pematik alasan Anda menulis. Semoga pematik tersebut bisa menginspirasi dan mendorong motivasi memulai menulis dan terus menulis. Terlebih adanya komitmen dengan menjadikan tulisan sebagai wasilah dakwah, InsyaAllah akan banyak kemaslahan yang dihasilkan. Semua ilmu sejatinya milik Allah Subhanahu wa Ta’alla. Hadirnya ilmu pada manusia adalah semata berkat karunia Allah. Karenanya menjadi manusia yang beruntung adalah manusia yang pandai bersyukur. Aktivitas menulis untuk sesuatu hal yang benar dan memberikan manfaat kepada umat Islam adalah salah satu upaya pengamalan rasa syukur atas karunia yang telah Allah berikan.

Kapan kita memulai menulis? Mulailah dengan tulis apa yang ingin Anda tulis…!

Link tautan Media:

https://www.facebook.com/profile.php?id=100080084510185&mibextid=ZbWKwL
https://www.facebook.com/groups/710850283381583/?ref=share_group_link

www.muslimbusinessinstitute.com

Leave a Comment